Usaha Es Kopi Kekinian di Pusat Perbelanjaan (Mall)
1. Awal Perjalanan Es Kopi Kekinian Yuliana Syahputri
Yuliana Syahputri, seorang mantan pegawai administrasi berusia 29 tahun, selalu bermimpi memiliki usaha sendiri. Setelah bekerja selama delapan tahun di kantor, ia merasa jenuh dengan rutinitas dan ingin menciptakan sesuatu yang bisa ia banggakan. Di awal tahun 2024, saat berjalan-jalan di mall, ia menyadari bahwa banyak pengunjung mencari minuman yang praktis dan segar, tetapi tidak semua gerai menyediakan es kopi dengan harga terjangkau. Dari situ, lahirlah ide untuk membuka usaha es kopi kekinian dengan modal minimal, tetapi memiliki cita rasa dan kualitas premium.
Dengan tekad kuat dan tabungan yang ia kumpulkan selama bertahun-tahun, Yuliana memulai bisnis kecilnya di sebuah food court mall strategis di kotanya. Ia menyusun perencanaan matang agar bisnisnya bisa bertahan dan berkembang di lingkungan yang penuh persaingan ini.
2. Modal Awal
Agar dapat bersaing di mall dengan biaya terbatas, Yuliana menyusun anggaran dengan bijak. Berikut adalah rincian modal awalnya:
A. Peralatan
| Item | Jumlah | Harga Satuan (Rp) | Total (Rp) |
|---|---|---|---|
| Mesin espresso second | 1 | 5.500.000 | 5.500.000 |
| Blender | 1 | 700.000 | 700.000 |
| Kulkas kecil | 1 | 1.500.000 | 1.500.000 |
| Timbangan digital | 1 | 250.000 | 250.000 |
| Dispenser air minum | 1 | 400.000 | 400.000 |
B. Bahan Baku
| Item | Jumlah | Harga Satuan (Rp) | Total (Rp) |
| Biji kopi premium (5 kg) | 5 kg | 180.000/kg | 900.000 |
| Susu segar (30 liter) | 30 liter | 35.000/liter | 1.050.000 |
| Gula aren | 5 kg | 60.000/kg | 300.000 |
| Sirup berbagai rasa | 4 botol | 130.000/botol | 520.000 |
| Es batu (stok awal) | 15 kantong | 12.000/kantong | 180.000 |
C. Kemasan
| Item | Jumlah | Harga Satuan (Rp) | Total (Rp) |
| Gelas plastik + tutup (600 pcs) | 600 pcs | 1.500/pcs | 900.000 |
| Sedotan dan sendok takar | - | - | 200.000 |
D. Operasional Awal
| Item | Jumlah | Harga Satuan (Rp) | Total (Rp) |
| Sewa tempat (3 bulan) | 1 | 2.500.000/bulan | 7.500.000 |
| Desain branding dan spanduk | 1 | 800.000 | 800.000 |
| Promosi awal (media sosial & brosur) | - | - | 900.000 |
E. Total Modal
| Kategori | Total (Rp) |
| Peralatan | 8.350.000 |
| Bahan Baku | 2.950.000 |
| Kemasan | 1.100.000 |
| Operasional Awal | 9.200.000 |
| Total Modal | 21.600.000 |
3. Perjalanan Usaha dan Omzet
Bulan pertama penuh dengan tantangan. Yuliana harus bersaing dengan merek besar yang sudah lebih dikenal. Dengan omzet harian sekitar Rp350.000, ia hanya berhasil mengumpulkan Rp10.500.000 dalam sebulan, nyaris impas dengan biaya operasional. Namun, ia tidak menyerah. Ia mulai menawarkan promo "Buy 1 Get 1" pada jam-jam sepi.
Di bulan keempat, strategi promosi mulai membuahkan hasil. Banyak pelanggan tetap mulai muncul, dan omzet meningkat hingga Rp15.000.000 per bulan. Ia juga mulai memperkenalkan menu baru seperti "Es Kopi Regal" yang viral di media sosial. Pada bulan keenam, omzetnya melonjak hingga Rp22.500.000.
Memasuki bulan ke-10, tantangan kembali muncul. Persaingan semakin ketat dengan munculnya gerai kopi baru di mall yang sama. Omzet turun menjadi Rp19.000.000, tetapi Yuliana segera mengadopsi strategi baru: bekerja sama dengan tenant makanan di sekitar untuk menawarkan paket combo "Kopi + Snack." Berkat strategi ini, omzet kembali naik menjadi Rp26.500.000 di bulan ke-12.
Kini, bisnisnya telah berjalan lebih dari satu tahun dengan omzet stabil di kisaran Rp24.000.000 hingga Rp30.000.000 per bulan. Ia bahkan berencana untuk membuka gerai kedua di mall lain!
4. Keuntungan dan Kerugian
A. Keuntungan:
Target pasar luas karena mall memiliki lalu lintas pengunjung yang tinggi.
Pelanggan tetap mulai terbentuk, meningkatkan loyalitas.
Potensi kerja sama dengan tenant lain untuk meningkatkan penjualan.
B. Kerugian:
Biaya sewa lebih mahal dibandingkan lokasi lain.
Ketergantungan pada jam operasional mall.
Persaingan ketat dengan merek besar yang memiliki modal lebih besar.
5. Suka dan Duka dalam Perjalanan Bisnis
A. Suka: Setiap kali pelanggan memuji kopinya atau mengunggah ulasan positif di media sosial, Yuliana merasa usahanya tidak sia-sia. Salah satu momen paling membanggakan adalah saat seorang pelanggan setia mengatakan bahwa kopinya lebih enak daripada merek terkenal!
B. Duka: Namun, perjalanan ini tidak selalu mulus. Pernah suatu hari, mesin espresso rusak saat jam makan siang, menyebabkan antrean panjang dan pelanggan kecewa. Ada juga masa di mana cuaca buruk mengurangi jumlah pengunjung mall, membuat omzet turun drastis. Tapi Yuliana selalu bangkit, belajar dari kesalahan, dan berusaha mencari solusi agar bisnisnya tetap berkembang.
6. Strategi Pengembangan Usaha Es Kopi Kekinian di Pusat Perbelanjaan (Mall)
Mengembangkan usaha es kopi kekinian di pusat perbelanjaan (mall) membutuhkan strategi yang kuat agar dapat bertahan dalam persaingan yang ketat. Fokus utama pengembangan usaha ini meliputi peningkatan daya tarik produk, ekspansi jangkauan pasar, serta optimalisasi operasional agar bisnis tetap efisien dan menguntungkan dalam jangka panjang.
Berikut adalah strategi pengembangan usaha yang dapat diterapkan oleh Yuliana Syahputri untuk memastikan pertumbuhan bisnisnya yang stabil dan berkelanjutan.
7. Strategi Pengembangan Usaha
A. Ekspansi dan Diversifikasi Produk
Menambahkan Varian Rasa dan Menu Baru
Mengikuti tren pasar dengan menawarkan varian baru seperti "Es Kopi Matcha", "Es Kopi Red Velvet", dan "Kopi Non-Dairy" untuk pelanggan yang intoleran laktosa.
Contoh: Memperkenalkan "Es Kopi Caramel Lotus" sebagai menu spesial bulanan.
Paket Bundling dengan Tenant Lain
Bekerja sama dengan tenant makanan ringan di mall untuk menawarkan paket hemat "Es Kopi + Croissant".
Contoh: Menawarkan promo "Es Kopi Susu + Donat" di jam makan siang untuk menarik pelanggan.
Menjual Produk Siap Minum (RTD - Ready to Drink)
Memproduksi es kopi dalam botol kecil agar bisa dijual di minimarket dalam mall.
Contoh: "Cold Brew Coffee" dalam botol 250 ml yang bisa dibeli pelanggan untuk dibawa pulang.
B. Strategi Pemasaran dan Branding
Optimasi Media Sosial dan Digital Marketing
Menggunakan Instagram, TikTok, dan Facebook untuk mempromosikan produk dengan konten kreatif.
Contoh: Membuat video tantangan "Beli Es Kopi Gratis Jika Bisa Tebak Rasanya" untuk meningkatkan interaksi pelanggan.
Program Loyalitas dan Diskon Khusus
Menggunakan sistem poin yang bisa dikumpulkan pelanggan untuk mendapatkan es kopi gratis.
Contoh: Setiap pembelian 10 gelas, pelanggan mendapat 1 gelas gratis.
Kolaborasi dengan Influencer dan Food Blogger
Mengajak influencer untuk mencoba produk dan membuat review di media sosial.
Contoh: Mengundang influencer lokal untuk membuat vlog "Hidden Gem Coffee di Mall Ini!".
C. Ekspansi Lokasi dan Kemitraan
Menambah Cabang di Mall Lain
Setelah satu outlet sukses, ekspansi ke mall lain dengan konsep "Grab & Go" agar lebih fleksibel.
Contoh: Membuka gerai kecil di area dekat bioskop atau pusat permainan anak-anak.
Kemitraan dengan Food Court dan Restoran
Menyediakan es kopi sebagai bagian dari menu di restoran yang tidak memiliki menu minuman spesial.
Contoh: Es kopi kekinian menjadi opsi minuman eksklusif di beberapa restoran mitra di mall.
D. Optimalisasi Operasional dan Efisiensi Biaya
Pemanfaatan Teknologi untuk Efisiensi Operasional
Menggunakan aplikasi kasir digital untuk memantau penjualan dan stok secara real-time.
Contoh: Menggunakan aplikasi POS (Point of Sale) untuk otomatis menghitung pendapatan harian.
Pengurangan Biaya Produksi Tanpa Mengurangi Kualitas
Bekerja sama dengan supplier bahan baku secara langsung untuk mendapatkan harga lebih murah.
Contoh: Mengganti kemasan plastik dengan kemasan ramah lingkungan yang lebih ekonomis dan menarik.
8. Kesimpulan
Strategi pengembangan usaha harus dilakukan dengan pendekatan bertahap dan menyesuaikan dengan tren pasar. Dengan diversifikasi produk, pemasaran yang efektif, ekspansi lokasi, serta efisiensi operasional, usaha es kopi kekinian di mall dapat berkembang menjadi brand yang dikenal luas dan sukses secara finansial.









.jpg)


