Untuk mencapai omzet Rp100 juta per bulan, kita harus menjual produk dalam jumlah besar dan memiliki saluran distribusi yang luas serta efisien.
Berikut langkah-langkah strategisnya:
1. Menentukan Produk dan Target Pasar
Sebelum membahas distribusi, kita harus tahu apa saja produk yang dijual dan siapa target pasarnya.
a) Jenis Produk yang Dijual
Produk roti dan kue basah yang populer dan memiliki permintaan tinggi:
- Bolu kukus (varian keju, coklat, pandan, dll.)
- Donat kentang (dengan topping variasi)
- Pastel (isi ayam, sayur, telur)
- Kue basah lain (risoles, lemper, nagasari, klepon)
b) Target Pasar
Produk ini menyasar beberapa segmen:
- Konsumen langsung: Ibu rumah tangga, pekerja kantoran, mahasiswa, anak sekolah.
- Reseller & Dropshipper: Orang yang ingin menjual ulang tanpa produksi sendiri.
- Warung, kantin sekolah, minimarket lokal: Membutuhkan stok kue harian.
- Hotel, restoran, dan café (HORECA): Kebutuhan supplier kue untuk menu pendamping.
- Pesanan event (pre-order): Acara pernikahan, ulang tahun, arisan.
Dengan memahami segmen ini, kita bisa menentukan strategi distribusi yang tepat.
2. Menentukan Saluran Distribusi
Saluran distribusi adalah bagaimana produk sampai ke pelanggan. Kita harus menggunakan banyak jalur distribusi agar penjualan optimal.
A) Distribusi Langsung ke Konsumen (B2C – Business to Consumer)
-
Menjual di toko sendiri (Outlet Roti & Kue)
- Lokasi strategis: dekat sekolah, pasar, perkantoran.
- Target penjualan: 100 pembeli per hari, rata-rata belanja Rp20.000.
- 100 x Rp20.000 = Rp2.000.000 per hari atau Rp60.000.000 per bulan.
-
Jualan via Online (WhatsApp, Instagram, Marketplace)
- Buat akun bisnis di Instagram, Shopee, Tokopedia, dan website sendiri.
- Gunakan iklan Facebook & Instagram Ads untuk meningkatkan jangkauan.
- Target: 50 orderan per hari, rata-rata belanja Rp50.000.
- 50 x Rp50.000 = Rp2.500.000 per hari atau Rp75.000.000 per bulan.
-
Pre-Order untuk Event (Catering, Hajatan)
- Menyediakan paket kue untuk acara pernikahan, ulang tahun, arisan.
- Target: 20 pesanan per bulan, rata-rata Rp500.000.
- 20 x Rp500.000 = Rp10.000.000 per bulan.
B) Distribusi ke Mitra dan Reseller (B2B – Business to Business)
-
Titip jual di warung, kantin sekolah, minimarket
- Menyediakan produk di 50 warung dengan sistem konsinyasi (bagi hasil).
- Setiap warung menjual 20 pcs per hari, harga jual Rp5.000.
- 50 x 20 x Rp5.000 = Rp5.000.000 per hari atau Rp150.000.000 per bulan.
-
Kerja sama dengan Café, Restoran, Hotel (HORECA)
- Pasok roti dan kue ke 10 tempat, masing-masing belanja Rp5.000.000 per bulan.
- 10 x Rp5.000.000 = Rp50.000.000 per bulan.
-
Jaringan Reseller & Dropshipper
- Merekut reseller yang menjual ulang produk, baik sistem stok maupun dropship.
- Target: 50 reseller, masing-masing menjual 10 paket/hari (harga paket Rp20.000).
- 50 x 10 x Rp20.000 = Rp10.000.000 per hari atau Rp300.000.000 per bulan.
- Profit margin reseller 30%, produsen tetap untung 70%.
3. Perhitungan Omzet dan Keuntungan Bersih
Dari strategi di atas, kita hitung omzet total:
| Sumber Penjualan | Omzet Bulanan (Rp) |
|---|---|
| Toko fisik / outlet sendiri | 60.000.000 |
| Online (WhatsApp, Shopee, Instagram) | 75.000.000 |
| Pre-order event | 10.000.000 |
| Titip jual warung & minimarket | 150.000.000 |
| Distribusi ke café/restoran/hotel | 50.000.000 |
| Reseller & dropshipper | 300.000.000 |
| Total Omzet Per Bulan | 645.000.000 |
Estimasi Keuntungan Bersih
- Margin keuntungan rata-rata 20-30% setelah dipotong biaya bahan baku, tenaga kerja, sewa tempat, dan operasional.
- Dengan omzet Rp645 juta, keuntungan bersihnya sekitar Rp100 juta - Rp150 juta per bulan.
4. Strategi Operasional & Manajemen
Untuk memastikan produksi lancar dan distribusi berjalan optimal:
Produksi Skala Besar & Efisien
- Gunakan bahan baku dalam jumlah besar untuk mendapatkan harga grosir.
- Gunakan tenaga kerja terampil untuk meningkatkan kapasitas produksi.
Sistem Manajemen Distribusi
- Gunakan aplikasi stok dan pencatatan keuangan agar tidak ada kebocoran dana.
- Buat sistem delivery cepat agar produk sampai dalam kondisi segar.
Promosi & Branding
- Buat foto produk menarik untuk Instagram dan marketplace.
- Kolaborasi dengan influencer makanan untuk memperluas jangkauan pasar.
Peningkatan Layanan
- Pastikan semua pesanan diproses dengan cepat dan profesional.
- Gunakan sistem loyalitas pelanggan seperti diskon untuk pembelian berikutnya.
Kesimpulan & Motivasi
Memulai bisnis roti dan kue basah dengan omzet Rp100 juta per bulan bukan mimpi jika dilakukan dengan strategi yang tepat.
Kunci Suksesnya:
- Diversifikasi Saluran Distribusi → Jangan hanya mengandalkan satu jalur, gunakan toko fisik, online, reseller, dan mitra bisnis.
- Manajemen Produksi yang Efisien → Produksi harus berjalan dengan lancar agar bisa memenuhi permintaan besar.
- Pemasaran yang Aktif & Kreatif → Gunakan media sosial, iklan berbayar, dan strategi reseller untuk mempercepat pertumbuhan bisnis.
Mulailah dari yang kecil, kembangkan secara bertahap, dan jangan takut untuk mencoba. Dengan kerja keras dan strategi yang benar, omzet Rp100 juta per bulan bisa tercapai!









.jpg)


