1. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN MODAL DAN SUMBER DAYA
Sebelum masuk ke perhitungan anggaran dan alokasi sumber daya, kita harus memahami kebutuhan utama dalam bisnis ini.
A. Jenis Modal dalam Bisnis Roti dan Kue Basah
Modal bisnis dapat dibagi menjadi tiga kategori utama:
-
Modal Investasi Awal (Fixed Cost)
Ini adalah modal yang hanya dikeluarkan satu kali untuk membeli peralatan dan aset produksi. Contohnya:- Oven listrik atau gas → Rp 2.000.000 - Rp 5.000.000
- Mixer listrik → Rp 500.000 - Rp 2.000.000
- Loyang, cetakan, dan peralatan lain → Rp 500.000
- Kompor dan tabung gas → Rp 500.000
- Rak penyimpanan & meja kerja → Rp 700.000
- Total Modal Awal (rata-rata): Rp 4.000.000 – Rp 10.000.000
-
Modal Operasional (Variable Cost)
Modal ini dikeluarkan secara rutin untuk produksi harian atau bulanan. Contohnya:- Bahan baku utama (tepung terigu, telur, gula, margarin, ragi)
- Bahan tambahan (cokelat, keju, selai, topping)
- Biaya gas dan listrik
- Biaya tenaga kerja (jika ada pegawai)
- Total Modal Operasional per bulan (perkiraan): Rp 3.000.000 – Rp 7.000.000
-
Modal Pemasaran & Distribusi
Ini termasuk biaya promosi dan distribusi produk ke pelanggan:- Biaya transportasi & bahan bakar → Rp 500.000/bulan
- Iklan digital (Instagram, Facebook Ads, WhatsApp Business) → Rp 200.000 - Rp 1.000.000/bulan
- Kemasan & label produk → Rp 500.000/bulan
- Total Biaya Pemasaran per bulan: Rp 1.200.000 – Rp 2.500.000
Total kebutuhan modal awal: Rp 4.000.000 – Rp 10.000.000
Total kebutuhan modal bulanan: Rp 4.000.000 – Rp 10.000.000
2. STRATEGI BUDGETING (PENGANGGARAN) 📊
Agar bisnis tetap sehat, kita harus menyusun anggaran yang efektif berdasarkan skala usaha. Berikut adalah pembagian anggaran yang direkomendasikan:
A. Pengelompokan Anggaran Bisnis Roti dan Kue Basah
Berikut adalah distribusi anggaran berdasarkan proporsi biaya:
| Kategori | Persentase (%) | Estimasi Biaya/Bulan (Rp) |
|---|---|---|
| Bahan Baku | 40-50% | Rp 2.000.000 - Rp 4.000.000 |
| Biaya Operasional | 30-35% | Rp 1.500.000 - Rp 3.000.000 |
| Pemasaran | 10-15% | Rp 500.000 - Rp 1.500.000 |
| Cadangan & Pengembangan | 5-10% | Rp 250.000 - Rp 1.000.000 |
| TOTAL | 100% | Rp 4.000.000 - Rp 10.000.000 |
B. Cara Menghemat Anggaran Agar Lebih Efisien
Tips Menghemat Modal Produksi:
- Cari supplier bahan baku grosir untuk harga lebih murah.
- Gunakan metode batch production (produksi dalam jumlah besar untuk menekan biaya).
- Minimalisir penggunaan bahan tambahan yang mahal (misalnya cokelat premium).
- Beli peralatan berkualitas agar tahan lama dan tidak perlu sering diganti.
Tips Menghemat Modal Operasional:
- Gunakan listrik dan gas secara efisien (produksi dilakukan dalam satu sesi).
- Jika usaha masih kecil, produksi bisa dilakukan sendiri untuk mengurangi biaya tenaga kerja.
- Manfaatkan media sosial sebagai promosi gratis untuk mengurangi biaya pemasaran.
3. STRATEGI ALOKASI SUMBER DAYA (RESOURCE ALLOCATION)
Setelah menentukan anggaran, langkah selanjutnya adalah bagaimana kita mengalokasikan sumber daya agar bisnis berjalan efektif.
A. Alokasi Sumber Daya Manusia
-
Bisnis skala kecil (1-2 orang)
- Pemilik: Bertanggung jawab atas produksi, pemasaran, dan penjualan.
- Keluarga/karyawan tambahan: Membantu produksi dan distribusi.
-
Bisnis skala menengah (3-5 orang)
- 1 orang bagian produksi utama (membuat adonan dan memanggang).
- 1 orang bagian finishing & pengemasan.
- 1 orang bagian pemasaran dan distribusi.
- 1-2 orang bagian penjualan (jika memiliki toko fisik atau reseller).
B. Alokasi Waktu Produksi
Agar produksi berjalan efektif, berikut adalah contoh jadwal produksi:
| Waktu | Aktivitas |
|---|---|
| 04:00 - 07:00 | Pembuatan adonan dan fermentasi |
| 07:00 - 09:00 | Pemanggangan dan penggorengan |
| 09:00 - 10:00 | Pengemasan produk |
| 10:00 - 12:00 | Distribusi ke warung/kantin/sekolah |
| 12:00 - 15:00 | Pemasaran online dan pengelolaan order |
| 15:00 - 17:00 | Produksi tambahan jika permintaan tinggi |
C. Alokasi Peralatan & Bahan Baku
- Gunakan sistem FIFO (First In, First Out) agar bahan baku tidak kedaluwarsa.
- Susun stok dengan rapi agar mudah diakses dan dikontrol.
- Gunakan bahan yang efisien, misalnya margarin dibanding mentega untuk menekan biaya produksi.
4. STRATEGI MONITORING & EVALUASI BISNIS
Lakukan evaluasi keuangan bulanan:
- Cek apakah keuntungan sudah sesuai target.
- Analisis biaya mana yang bisa ditekan lebih lanjut.
- Buat laporan keuangan sederhana dengan pencatatan harian.
Perbaiki strategi pemasaran & distribusi:
- Evaluasi apakah strategi penjualan sudah efektif.
- Jika penjualan lambat, lakukan promosi menarik seperti "Buy 2 Get 1 Free".
- Jika ada produk kurang laku, pertimbangkan inovasi rasa atau variasi produk.
5. KESIMPULAN: KUNCI SUKSES BISNIS ROTI DAN KUE BASAH
Sukses dalam bisnis bukan soal modal besar, tetapi soal pengelolaan yang cerdas!
- Dengan strategi budgeting yang tepat, bisnis dapat berjalan dengan efisien dan menghasilkan keuntungan maksimal.
- Alokasi sumber daya yang baik akan meningkatkan produktivitas dan mengurangi pemborosan.
- Evaluasi rutin membantu bisnis berkembang secara berkelanjutan.
Tetap semangat! Dengan perencanaan yang matang, bisnis roti dan kue basah Anda bisa sukses besar!









.jpg)


