Skip to content
  • Home
  • Contact
  • Sitemap
  • Bisnis
  • Hiburan
Cepat Cuan

Banner Jam dan Sosmed

BOEGIS FASHION STORE
  • HOME
  • USAHA RUMAHAN
    • Kuliner Rumahan
    • Kuliner Dan Catering
    • Fashion Dan Aksesoris
    • Kecantikan Dan Perawatan
    • Online Dan Digital
    • Rumah Tangga Dan Kebersihan
    • Pendidikan Dan Kreatif
    • Ternak Dan Pertanian
    • Hiburan Dan Hobi
    • Unik Dan Anti Mainstream
  • SIDE HUSTLE
    • Freelance Writing Dan Blogging
    • Desain Grafis Dan Kreatif
    • Video Dan Audio Editing
    • Social Media Dan Influencer
    • Data Dan Analisis
    • Selling Dan E-commerce
    • Coding Dan IT
    • Pendidikan Dan Les Privat
    • Game Dan Hobi
    • Side Hustle Unik
  • BISNIS ONLINE
    • Jasa Freelance
    • Affiliate Marketing
    • Jasa Digital
    • Produk Digital
    • Dropshipper
    • Payment Point Online Bank
    • Content Creator
    • Reseller
    • Pendidikan Online
    • Virtual Assistant
  • Follow Us
  • HOME
  • Kisah Sukses
  • Kisah Kegagalan
  • Modal Awal
  • Tanpa Modal
  • Bisnis Online
  • Lokasi Strategis
  • Strategi Bisnis

Banner Jam dan Sosmed

TOMMACCA

Rahasia Resep Masakan

Rahasia Resep Masakan

Label Resep Masakan

  • Resep Dimsum
  • Resep Gorengan
  • Resep Keripik
  • Resep Roti & Kue Basah

Label 2 Bisnis

Rahasia Resep Masakan

Label Bisnis

  • Bisnis Fashion
  • Bisnis Kekinian
  • Bisnis Kuliner
  • Bisnis Minuman
  • Bisnis Modal Kecil
  • Bisnis Online
  • Bisnis Rumahan
  • Bisnis Sampingan
  • Bisnis UMKM

KERJA ONLINE

Wordpress
banner

Pengalaman Buka Usaha Jualan Es Kopi Kekinian di Area Industri Pabrik



Perjuangan Buka Usaha Es Kopi Kekinian Di Area Industri

Nama Pemilik: Nur Jannah
Usia & Profesi Sebelumnya: 32 tahun, mantan pegawai administrasi pabrik
Nama Usaha: Kopi Pekerja
Lokasi: Kawasan Industri Cikarang
Tahun Mulai: 2021 Sampai sekarang

Inspirasi Awal Memilih Usaha

Nur Jannah tidak pernah membayangkan bahwa suatu hari ia akan menjadi seorang pengusaha. Sebelum terjun ke dunia bisnis, ia adalah seorang pegawai administrasi di sebuah pabrik tekstil di kawasan industri Bekasi. Dengan usia 32 tahun, ia telah menghabiskan hampir satu dekade bekerja dari pagi hingga petang, menjalani rutinitas yang monoton, dan menerima gaji yang cukup untuk hidup, tetapi tidak cukup untuk berkembang.

Namun, suatu hari hidupnya berubah. Pabrik tempatnya bekerja mengalami penurunan produksi dan mulai melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara bertahap. Nur Jannah, yang saat itu masih memiliki harapan untuk bertahan, akhirnya menerima kenyataan pahit: namanya termasuk dalam daftar karyawan yang harus diberhentikan.

Hari itu, ia pulang dengan hati yang berat. Ia duduk di sudut rumah kontrakannya yang kecil, memandangi langit-langit dengan pikiran yang kosong. Dengan pesangon yang tidak seberapa, ia sadar bahwa ia tidak bisa terus-menerus bergantung pada pekerjaan kantoran. Ia harus menemukan jalan baru untuk bertahan hidup.

Momen yang Mengubah Hidup

Di tengah kebingungannya, Nur Jannah teringat kebiasaannya setiap pagi sebelum masuk kerja: membeli segelas es kopi di sebuah warung kecil di depan pabrik. Ia menyadari bahwa hampir semua karyawan di kawasan industri melakukan hal yang sama—mereka butuh kopi untuk menjaga semangat kerja mereka.

Ia berpikir, "Kenapa aku tidak mencoba usaha kopi sendiri?"

Namun, ide itu tidak serta-merta membuatnya langsung bertindak. Ia ragu. Ia takut gagal. Bagaimana kalau usahanya tidak laku? Bagaimana kalau ia kehabisan modal sebelum sempat berkembang? Keraguan itu menghantuinya selama berhari-hari, hingga suatu malam, saat sedang merenung, ibunya menelepon.

"Ibu tahu kamu sedang sedih, tapi hidup ini harus terus berjalan, Nak. Kalau kamu punya keinginan, jangan takut mencoba. Kalau kamu gagal, itu bukan akhir. Itu hanya jalan memutar menuju kesuksesan."

Kata-kata itu seperti menyentaknya dari mimpi buruk. Ia memutuskan untuk berhenti takut dan mulai bertindak.

Perjuangan Memulai Usaha dari Nol

Berbekal pesangon yang tersisa dan sedikit tabungan, ia mulai mencari tahu bagaimana cara membuat kopi yang enak. Ia belajar dari video YouTube, membaca artikel tentang bisnis kopi, hingga mencoba berbagai resep di dapurnya sendiri. Ia bahkan pergi ke warung kopi tempatnya biasa membeli es kopi dan bertanya pada pemiliknya tentang bagaimana cara menjalankan usaha tersebut.

Dengan tekad yang kuat, ia akhirnya memutuskan untuk memulai dengan modal yang sangat terbatas. Tidak mampu menyewa tempat, ia menggunakan gerobak sederhana yang ia beli dari pasar loak dan sedikit memodifikasinya menjadi booth kopi kecil. Ia memilih nama "Kopi Pekerja", sebagai bentuk penghormatan kepada para pekerja di kawasan industri yang setiap hari berjuang demi keluarga mereka.

Namun, tantangan sebenarnya baru dimulai.

Di hari pertama berjualan, ia hanya mendapatkan lima pelanggan. Di hari kedua, ia mencoba menawarkan kopi ke para pekerja yang sedang istirahat, tapi banyak yang menolak. Hatinya hampir runtuh. Ia mulai mempertanyakan keputusannya. Apakah ia telah membuat kesalahan? Apakah seharusnya ia mencari pekerjaan baru saja?

Tapi kemudian, ia mengingat nasihat ibunya: "Jangan takut mencoba."

Ia mulai berpikir lebih kreatif. Ia memberikan sampel gratis kepada beberapa pekerja dan meminta mereka mencicipi kopinya. Ia juga mulai menawarkan promo, seperti beli dua gratis satu, dan dalam waktu beberapa minggu, orang-orang mulai mengenalnya.

Bulan demi bulan berlalu, dan "Kopi Pekerja" mulai menarik lebih banyak pelanggan. Dari hanya beberapa gelas sehari, kini ia bisa menjual puluhan hingga ratusan gelas per hari. Dengan kerja keras, tekad, dan semangat pantang menyerah, usaha yang dulu hanya sebuah mimpi kini telah menjadi kenyataan.

Dan di saat ia berdiri di depan gerobaknya yang kini sudah berkembang menjadi sebuah kios kecil, ia tersenyum dan berkata dalam hati, "Aku tidak menyesal memilih jalan ini."


1. Modal Awal

Nur Jannah memulai usaha es kopi kekiniannya dengan modal terbatas. Ia mengutamakan efisiensi dalam pengadaan peralatan, bahan baku, kemasan, dan biaya operasional awal. Berikut rincian modal awalnya:

A. Peralatan

ItemJumlahHarga Satuan (Rp)Total (Rp)
Mesin kopi espresso13.500.0003.500.000
Coffee grinder1800.000800.000
Blender1600.000600.000
Dispenser air1400.000400.000
Termos es1350.000350.000
Meja dan etalase1 set1.500.0001.500.000
Total Peralatan7.150.000

B. Bahan Baku

ItemJumlahHarga Satuan (Rp)Total (Rp)
Biji kopi lokal5 kg150.000/kg750.000
Susu segar20 liter30.000/liter600.000
Gula aren5 kg50.000/kg250.000
Sirup berbagai rasa3 botol100.000/botol300.000
Es batu10 kantong10.000/kantong100.000
Total Bahan Baku2.000.000

C. Kemasan

ItemJumlahHarga Satuan (Rp)Total (Rp)
Gelas plastik + tutup500 pcs1.000/pcs500.000
Sedotan dan sendok takar--150.000
Total Kemasan650.000

D. Operasional Awal

ItemJumlahHarga Satuan (Rp)Total (Rp)
Sewa tempat (3 bulan)11.500.000/bulan4.500.000
Desain branding dan spanduk1500.000500.000
Promosi awal (media sosial)--700.000
Total Operasional Awal5.700.000

E. Total Modal

KategoriTotal (Rp)
Peralatan7.150.000
Bahan Baku2.000.000
Kemasan650.000
Operasional Awal5.700.000
Total Modal15.500.000

2. Perjalanan Usaha dan Omzet

Bulan 1-3: Awal Perjuangan
Nur Jannah memulai usahanya dengan semangat tinggi, meskipun pada awalnya ia hanya mampu menjual 30-50 gelas kopi per hari. Pekerja pabrik di sekitar kawasan industri mulai tertarik dengan konsepnya: kopi berkualitas dengan harga terjangkau. Dengan harga rata-rata Rp15.000 per gelas, omzet harian sekitar Rp500.000 - Rp750.000.

Namun, tantangan pun datang. Di bulan kedua, banyak pelanggan yang mengeluhkan antrean lama karena hanya ada satu mesin espresso. Nur Jannah harus bekerja ekstra cepat dan mencari solusi agar pelanggan tetap puas.

Bulan 4-6: Peningkatan Omzet dan Loyalitas Pelanggan
Beradaptasi dengan tantangan, Nur Jannah mengubah sistem pelayanan menjadi lebih efisien. Ia mulai menyediakan pesanan dalam botol kemasan untuk pelanggan yang ingin membeli dalam jumlah banyak sekaligus. Omzetnya naik hingga Rp1.000.000 per hari atau sekitar Rp30.000.000 per bulan.

Ia juga mulai mempekerjakan satu karyawan tambahan untuk membantu operasional harian. Dengan adanya tambahan tenaga kerja, pelayanan menjadi lebih cepat, dan pelanggan pun semakin puas.

Bulan 7-9: Inovasi Menu dan Ekspansi Kecil
Nur Jannah mulai menambahkan varian baru seperti Es Kopi Susu Gula Aren dan Es Kopi Pandan yang langsung menarik perhatian pelanggan. Pada saat yang sama, ia menjalin kerja sama dengan beberapa kantin di pabrik sekitar untuk menitipkan kopi dalam botol siap minum.

Omzetnya melonjak hingga Rp45.000.000 per bulan, dengan keuntungan bersih sekitar 40 persen setelah dipotong biaya operasional.

Bulan 10-12: Membangun Brand dan Persiapan Cabang Baru
Setelah melihat pertumbuhan yang signifikan, Nur Jannah mulai merencanakan pembukaan cabang kedua di kawasan industri yang berbeda. Ia juga memperkuat branding dengan membuat akun media sosial lebih aktif dan bekerja sama dengan influencer lokal.

Dengan jumlah pelanggan tetap yang meningkat pesat, bisnisnya kini menghasilkan omzet lebih dari Rp50.000.000 per bulan, dengan keuntungan bersih mencapai Rp20.000.000.


3. Keuntungan dan Kerugian

Keuntungan:

  1. Target Pasar yang Jelas – Berada di kawasan industri memastikan adanya pelanggan tetap, terutama pekerja yang membutuhkan kopi untuk energi tambahan sebelum dan sesudah bekerja.
  2. Biaya Produksi yang Rendah – Kopi memiliki margin keuntungan tinggi dibandingkan minuman lain, karena bahan bakunya bisa dibeli dalam jumlah besar dengan harga murah.
  3. Peluang Ekspansi – Jika bisnis berkembang, pemilik bisa membuka cabang di lokasi lain dengan model bisnis yang sudah teruji.
  4. Permintaan Stabil – Kopi adalah minuman favorit banyak orang, yang berarti permintaan akan terus ada tanpa terpengaruh musim.
  5. Fleksibilitas Inovasi – Menu dapat dikembangkan sesuai dengan tren pasar, seperti menambahkan varian rasa atau format kemasan yang lebih praktis.

Kerugian:

  1. Ketergantungan pada Jam Kerja Pabrik – Jika ada libur panjang atau perubahan shift kerja, penjualan bisa menurun drastis.
  2. Persaingan Ketat – Di kawasan industri, banyak usaha kecil yang menjual minuman serupa dengan harga lebih murah, sehingga harus terus berinovasi untuk mempertahankan pelanggan.
  3. Ketahanan Bahan Baku – Susu segar dan es batu memiliki masa simpan yang pendek. Jika tidak dikelola dengan baik, bahan baku bisa terbuang sia-sia dan meningkatkan biaya operasional.
  4. Investasi Peralatan – Mesin kopi dan peralatan lainnya membutuhkan perawatan berkala, yang jika diabaikan dapat menyebabkan biaya tambahan yang cukup besar.
  5. Kendala Cuaca – Saat musim hujan, penjualan es kopi cenderung menurun karena pelanggan lebih memilih minuman hangat.

4. Suka dan Duka

Perjalanan Nur Jannah dalam membangun Kopi Pekerja bukanlah hal yang mudah. Di balik setiap keberhasilan yang ia raih, ada air mata, kelelahan, dan berbagai rintangan yang nyaris membuatnya menyerah.

Suka: Keberhasilan yang Menginspirasi

Saat pertama kali membuka usaha, ia merasakan kepuasan luar biasa ketika melihat para pekerja industri menikmati kopi buatannya. Setiap kali ada pelanggan yang kembali dan mengatakan, "Mbak, kopinya enak banget. Jadi semangat kerja lagi!" ia merasa semua perjuangannya terbayar.

Ketika omzet mulai meningkat, Nur Jannah bisa membeli mesin kopi yang lebih canggih. Bahkan, ia berhasil mempekerjakan dua karyawan baru untuk membantu operasional harian. Momen ini sangat membahagiakan baginya karena ia bukan hanya mencari nafkah sendiri, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain.

Lebih dari itu, pelanggan loyal yang semakin bertambah membuatnya percaya diri bahwa usahanya memiliki masa depan. Beberapa perusahaan bahkan mulai memesan kopi dalam jumlah besar untuk acara rapat dan lembur karyawan.

Duka: Pengorbanan, Air Mata, dan Nyaris Menyerah

Namun, di balik kesuksesan itu, ada saat-saat di mana Nur Jannah hampir menyerah.

Di bulan pertama, penjualan sangat rendah. Ia sering kali pulang dengan rasa kecewa karena hanya sedikit kopi yang terjual. Pernah suatu malam, ia duduk di etalase kecilnya, menatap tumpukan gelas kopi yang tak laku. Dengan suara bergetar, ia menelepon ibunya, "Bu, aku nggak yakin bisa bertahan. Modal hampir habis, pelanggan masih sedikit." Ibunya hanya menjawab lembut, "Sabar, Nak. Usaha nggak ada yang instan."

Tantangan lain datang ketika musim hujan tiba. Lokasi kedainya sering kebanjiran, membuat beberapa pelanggan enggan mampir. Es batu sulit didapat, bahan baku terlambat datang karena cuaca buruk, dan omset mulai turun drastis. Pernah suatu hari, Nur Jannah menangis diam-diam di dapur kecilnya setelah hanya menjual 10 gelas kopi dalam sehari.

Tak hanya itu, beberapa kali ia menghadapi pelanggan yang komplain karena rasa kopi tidak sesuai ekspektasi mereka. Ada juga pesaing baru yang menjual kopi dengan harga lebih murah, membuatnya harus berpikir keras untuk tetap bertahan.

Di saat semua terasa begitu berat, ia bahkan pernah berpikir untuk menjual peralatan kopinya dan kembali mencari pekerjaan kantoran. Tapi, setiap kali melihat wajah para pelanggan setianya, ia merasa harus terus berjuang.

Puncak Perjuangan: Bangkit dari Titik Terendah

Saat titik terendahnya datang, Nur Jannah memutuskan untuk berubah. Ia mulai belajar pemasaran online, menawarkan promosi menarik, dan memberikan diskon bagi pelanggan setia. Ia juga berusaha memperbaiki sistem pelayanan agar lebih cepat dan efisien.

Perlahan, usahanya kembali bangkit. Kedainya semakin ramai, dan ia bahkan mulai menabung untuk membuka cabang baru. Air mata yang dulu jatuh karena kesedihan kini berubah menjadi air mata kebahagiaan.

Perjalanan ini mengajarkannya bahwa sukses tidak datang dalam semalam. Dibutuhkan kesabaran, kerja keras, dan tekad kuat untuk mencapai impian.

5. Strategi Pengembangan Usaha

Agar Kopi Pekerja terus berkembang dan bertahan di tengah persaingan yang semakin ketat, Nur Jannah menerapkan berbagai strategi pengembangan yang terencana dan terukur. Strategi ini mencakup ekspansi produk, peningkatan pemasaran, efisiensi operasional, serta inovasi layanan agar bisnisnya semakin kuat dan berdaya saing.

A. Ekspansi Produk: Menyesuaikan dengan Selera Pasar

Nur Jannah menyadari bahwa pelanggan di area industri memiliki preferensi berbeda dibandingkan konsumen di pusat perbelanjaan atau kafe. Oleh karena itu, ia terus berinovasi dalam menyesuaikan produknya agar tetap menarik dan relevan.

  1. Menambahkan Menu Baru

    • Selain es kopi susu gula aren yang menjadi favorit, ia mulai menawarkan varian baru seperti Kopi Susu Pandan, Es Kopi Jahe, dan Cold Brew Special untuk memenuhi selera pelanggan yang beragam.
    • Untuk pelanggan yang tidak minum kopi, ia menghadirkan Es Coklat, Matcha Latte, dan Thai Tea, sehingga semua orang bisa menemukan minuman yang mereka sukai di gerainya.
  2. Paket Hemat untuk Pekerja

    • Mengingat sebagian besar pelanggannya adalah karyawan industri yang membutuhkan energi untuk bekerja, ia menawarkan paket hemat seperti "Kopi + Roti Bakar" atau "Es Kopi + Pisang Goreng" dengan harga lebih ekonomis.
    • Ia juga menyediakan paket berlangganan untuk kantor-kantor di area industri, di mana perusahaan bisa memesan kopi dalam jumlah besar dengan harga khusus.

B. Peningkatan Pemasaran: Menjangkau Lebih Banyak Pelanggan

Pemasaran yang efektif menjadi kunci pertumbuhan usaha Kopi Pekerja. Nur Jannah menerapkan berbagai strategi untuk meningkatkan visibilitas bisnisnya.

  1. Promosi Melalui Media Sosial

    • Ia aktif menggunakan Instagram, Facebook, dan WhatsApp Business untuk mengunggah foto produk, testimoni pelanggan, dan promosi menarik.
    • Setiap minggu, ia mengadakan Giveaway Kopi Gratis untuk meningkatkan engagement dan menarik pelanggan baru.
  2. Membangun Kemitraan dengan UMKM Sekitar

    • Bekerja sama dengan pedagang makanan lain di area industri untuk menjual kopi di warung makan mereka.
    • Menjalin kemitraan dengan katering kantor agar kopi buatannya menjadi bagian dari menu makan siang karyawan.
  3. Program Loyalitas Pelanggan

    • Menyediakan kartu stamp, di mana setiap pembelian 10 gelas kopi akan mendapatkan 1 gelas gratis.
    • Memberikan promo khusus bagi pelanggan setia yang sering membeli dalam jumlah besar.

C. Ekspansi Lokasi: Menjangkau Lebih Banyak Pasar

Setelah bisnisnya mulai stabil, Nur Jannah mulai berpikir untuk memperluas jangkauan usahanya.

  1. Membuka Cabang di Area Industri Lain

    • Ia mulai mencari lokasi strategis di kawasan industri lain yang memiliki jumlah pekerja tinggi.
    • Menggunakan konsep booth kecil agar biaya operasional tetap rendah namun tetap menarik perhatian pelanggan.
  2. Menjual di Acara atau Bazaar Industri

    • Menyewa stan di event seperti job fair, seminar industri, atau bazaar kuliner untuk memperkenalkan kopi buatannya ke lebih banyak orang.
    • Memberikan diskon khusus untuk pembelian dalam jumlah besar di acara tersebut.

D. Efisiensi Operasional: Mengurangi Biaya, Meningkatkan Keuntungan

Agar usahanya semakin efisien dan menghasilkan keuntungan maksimal, Nur Jannah melakukan berbagai perbaikan dalam operasionalnya.

  1. Menjalin Kerja Sama dengan Supplier Tetap

    • Dengan memiliki supplier tetap, ia bisa mendapatkan harga bahan baku yang lebih murah dan stabil.
    • Ia juga membeli dalam jumlah besar untuk mendapatkan diskon grosir.
  2. Menggunakan Peralatan yang Lebih Efisien

    • Menginvestasikan sebagian keuntungan untuk membeli mesin kopi otomatis yang bisa meningkatkan kecepatan produksi.
    • Mengganti kemasan plastik dengan gelas kertas ramah lingkungan, yang lebih hemat biaya dalam jangka panjang dan lebih menarik bagi pelanggan.

Dengan menerapkan strategi ini, Nur Jannah berhasil mengembangkan Kopi Pekerja menjadi bisnis yang lebih besar dan lebih kuat dari sebelumnya.


6. Kesimpulan

Perjalanan Nur Jannah dalam membangun Kopi Pekerja bukanlah sesuatu yang mudah. Berawal dari impian sederhana dan keterbatasan modal, ia menghadapi berbagai tantangan mulai dari minimnya pelanggan di awal, cuaca yang tidak bersahabat, hingga persaingan bisnis yang semakin ketat. Namun, dengan tekad yang kuat, inovasi yang terus berkembang, dan strategi pemasaran yang efektif, ia berhasil mengubah usaha kecilnya menjadi bisnis yang sukses di area industri.

Kisah ini membuktikan bahwa kesuksesan tidak datang dalam semalam. Dibutuhkan kerja keras, kesabaran, dan keberanian untuk mengambil risiko agar usaha bisa berkembang. Nur Jannah adalah contoh nyata bahwa siapa pun, bahkan dengan modal terbatas, bisa membangun bisnis yang sukses asalkan memiliki tekad kuat dan strategi yang tepat.

Bagi siapa pun yang ingin memulai usaha, ingatlah satu hal: Setiap kesulitan adalah bagian dari proses menuju keberhasilan. Jangan takut untuk gagal, karena dari setiap kegagalan, kita bisa belajar untuk menjadi lebih baik.

Baca Juga
Info Blog :
Blog ini hadir untuk memberikan inspirasi bisnis terbaru dan analisis ekonomi dengan gaya penulisan ringan. Mulai dari ide sederhana hingga strategi besar, semua bisa kamu temukan di sini. Cocok untuk pemula maupun pebisnis berpengalaman yang ingin terus berkembang dan menemukan peluang baru yang belum banyak diketahui.
Simpan Link dan Bagikan :
Penting : Agar anda dapat kembali mengakses web/blog ini dikemudian hari, maka silahkan bagikan artikel ini ke Media sosial anda.
Komentar Facebook :
Usaha Area Industri Pabrik
Artikel Terbaru Artikel Lainnya Beranda

Recent Post dan Search

BERITA HACKERS


POPULER HARI INI

Recent Post

Artikel Populer
Artikel Terbaik

Daftar Usaha

Rekomendasi Usaha
+Usaha Jualan Gorengan
+Usaha Jualan Keripik
+Usaha Jualan Dimsum
+Usaha Jualan Roti dan Kue Basah
+Usaha Jualan Es Kopi Susu

Judul Follow Me

Follow Me :

Follow Me :

Tentang Blog

Tentang Blog

Blog ini membahas ide bisnis, peluang usaha, dan analisis ekonomi dari sudut pandang yang tidak biasa. Artikel ditulis sederhana, kritis, mudah dipahami, dan bisa langsung diterapkan. Cocok untuk pemula hingga pelaku bisnis berpengalaman yang ingin menemukan peluang baru dan menantang pola pikir umum.

Dapat kami pastikan anda akan semakin cerdas setelah membaca artikel kami. Karena kami mengasah Otak dan Pola Pikir anda untuk berkembang dan semakin maju kedepannya...

Kebijakan Konten

Kebijakan Konten

Dilarang keras menerbitkan artikel tentang perjudian, konten pornography dan hal-hal yang memicu sara. Jika ditemukan konten yang dianggap melanggar ketentuan pembina blog, maka blog akan ditutup secara permanen.

Blog ini berada dibawah binaan :

Andi Akbar Muzfa, SH.

Pimpinan Advokat Kantor Hukum ABR & Partners
Ketua Blogger Nusantara

Penulis Blog

Penulis Blog

Blog ini merupakan Blog Generasi Pertama yang diremajakan beberapa admin dari kalangan Mahasiswa diantaranya :
  • Fakultas Ekonomi
  • Fakultas Ilmu Administrasi
  • Fakultas Ilmu Komputer
  • Fakultas Hukum
  • Fakultas Psikologi
Kami semua memiliki prinsip yang sama yaitu "ilmu yang tidak diamalkan bagaikan pohon yang tak berbuah"

Profil Admin Blog

Profil Admin

Admin : Sri Rahayu, SE.
Profesi : Wirausaha.
Kota asal : Makassar, Sulawesi Selatan.
Alamat saat ini : Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Terimakasih telah mengunjungi Blog kami yang sederhana ini dan semoga bermanfaat, jangan lupa Follow me on :

Facebook  Twitter  Instagram Linkedin Path
Copyright © Cepat Cuan | Theme by Anonymous Indonesia | Distributed By Andi AM - Update 270225. All Right Reserved
Blogger Academia Blog ini terdaftar sebagai Alumni Blogger Academia tahun 2016 dengan Nomor Induk Blogger NIB: 016883776, dan dinyatakan Lulus sebagai salahsatu dari 100 Web/Blog Terbaik Blogger Academia tahun 2016.

Mohon laporkan jika terjadi penyalahgunaan Blog dan atau terdapat pelanggaran terhadap konten/artikel yang terindikasi memuat unsur Pornografi, Perjudian dan Hal-hal berbau Sara.

Hormat kami,

Andi Akbar Muzfa, SH
Ketua Blogger Academia
Pimpinan Advokat dan Konsultan Hukum ABR & Partners
>> Laporkan Artikel Kebijakan Konten