Peluang Bisnis Scrunchie dan Ikat Rambut Handmade di Era Sekarang
Bisnis aksesoris rambut seperti scrunchie dan ikat rambut handmade semakin digemari, terutama di kalangan remaja dan wanita dewasa. Tren fashion yang kembali ke era 90-an membuat scrunchie menjadi aksesoris yang banyak dicari. Produk handmade juga lebih diminati karena dianggap unik, ramah lingkungan, dan memiliki sentuhan personal.
Mengapa Bisnis Ini Menjanjikan?
Permintaan Tinggi: Scrunchie menjadi fashion statement yang banyak digunakan dalam keseharian, baik untuk gaya casual maupun formal.
Produk Unik dan Customizable: Pelanggan bisa memilih warna, bahan, dan motif sesuai keinginan, bahkan menambahkan inisial nama.
Harga Terjangkau: Produk ini dapat dijual dengan harga mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 30.000 per pcs, cocok untuk semua kalangan.
Modal Kecil, Untung Besar: Bahan baku murah, tetapi nilai jual tinggi.
Mudah Dipasarkan secara Online: Instagram, Shopee, dan TikTok menjadi platform utama pemasaran, ditambah fitur live shopping yang sedang tren.
Kesadaran Produk Ramah Lingkungan: Pelanggan semakin sadar pentingnya menggunakan produk ramah lingkungan seperti scrunchie berbahan katun organik atau linen.
Modal Awal dan Kebutuhan (500 Ribu)
Dengan modal Rp 500.000, kamu sudah bisa memproduksi hingga 100 pcs scrunchie atau ikat rambut handmade.
Rincian Modal Awal:
| Kebutuhan | Harga Satuan | Jumlah | Total | Keterangan |
|---|---|---|---|---|
| Kain Katun/Velvet | Rp 15.000 | 10 meter | Rp 150.000 | Bisa menghasilkan 50-70 scrunchie |
| Karet Elastis | Rp 2.000 | 50 meter | Rp 100.000 | Cukup untuk 100 pcs |
| Benang & Jarum Jahit | Rp 50.000 | 1 set | Rp 50.000 | Alat dasar |
| Label Brand Custom | Rp 500 | 100 pcs | Rp 50.000 | Menambah nilai jual produk |
| Kemasan Ziplock | Rp 500 | 100 pcs | Rp 50.000 | Packaging aman dan menarik |
| Iklan Instagram Ads | Rp 100.000 | 1x Iklan | Rp 100.000 | Untuk meningkatkan jangkauan pelanggan |
| Total Modal Awal | Rp 500.000 |
Manajemen Keuangan (Untung & Rugi)
Cara Mengelola Keuangan:
Pisahkan Uang Pribadi dan Usaha: Gunakan aplikasi keuangan seperti BukuKas atau Google Sheets.
Catat Setiap Transaksi: Termasuk pembelian bahan, ongkos kirim, dan penjualan.
Perhitungan HPP (Harga Pokok Produksi):
| Komponen | Biaya per pcs | Jumlah Produksi | Total Biaya |
| Bahan Baku | Rp 2.000 - Rp 4.000 | 100 pcs | Rp 200.000 - Rp 400.000 |
| Biaya Produksi | Rp 1.000 | 100 pcs | Rp 100.000 |
| Kemasan + Label | Rp 500 | 100 pcs | Rp 50.000 |
| Total HPP | Rp 3.500 - Rp 5.500 | 100 pcs | Rp 350.000 - Rp 550.000 |
Simulasi Keuntungan:
| Produk | Harga Satuan | Jumlah Terjual | Total Penjualan | HPP Per Item | Keuntungan Per Item | Total Keuntungan |
| Scrunchie | Rp 15.000 | 70 pcs | Rp 1.050.000 | Rp 4.500 | Rp 10.500 | Rp 735.000 |
| Ikat Rambut | Rp 10.000 | 30 pcs | Rp 300.000 | Rp 3.500 | Rp 6.500 | Rp 195.000 |
| Total | 100 pcs | Rp 1.350.000 | Rp 930.000 |
Strategi Pemasaran
Online:
Instagram & TikTok: Upload video behind the scenes pembuatan scrunchie dan giveaway.
Shopee & Tokopedia: Buat toko online dengan promo gratis ongkir dan cashback.
WhatsApp Business: Buat katalog digital dan broadcast ke pelanggan.
Influencer Micro: Barter produk untuk promosi di Instagram dan TikTok.
TikTok Shop Live: Manfaatkan fitur live streaming untuk menarik pembeli.
Pengembangan Usaha
Tambahkan pilihan bahan ramah lingkungan seperti kain linen dan katun organik.
Tawarkan produk custom dengan nama atau inisial.
Buat paket bundling untuk hadiah atau hampers dengan tema tertentu.
Rekrut reseller dan dropshipper.
Buat website toko online dengan sistem pre-order.
Kolaborasi dengan brand lokal untuk produk eksklusif.
Kisah Sukses Nyata
Kisah Sukses Nyata Bisnis Scrunchie Handmade1. Scrunchie by Naya
Naya adalah seorang mahasiswa yang memulai bisnis scrunchie handmade saat pandemi pada tahun 2020. Bermodalkan Rp 300.000, Naya membeli kain dan karet elastis untuk membuat scrunchie secara manual. Ia memasarkan produknya melalui Instagram dengan sistem pre-order. Konsistensi dalam membuat konten video proses pembuatan scrunchie membuat akunnya semakin dikenal. Dalam waktu 6 bulan, Naya berhasil mendapatkan omzet Rp 15 juta per bulan dan memiliki pelanggan dari berbagai daerah di Indonesia.
2. BloomScrunchie
BloomScrunchie didirikan oleh Siti dan Aulia, dua sahabat asal Bandung pada tahun 2021. Dengan modal Rp 500.000, mereka mulai membuat scrunchie berbahan kain ramah lingkungan seperti linen dan katun organik. Mereka memasarkan produknya melalui Instagram dan marketplace Etsy untuk menjangkau pasar internasional. Berkat promosi yang konsisten dan kualitas produk yang baik, BloomScrunchie berhasil meraih omzet Rp 30 juta per bulan dan memiliki pelanggan dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Australia, dan Singapura.
Kesimpulan
Usaha scrunchie dan ikat rambut handmade adalah bisnis modal kecil dengan peluang untung besar. Dengan strategi pemasaran online dan kreativitas tanpa batas, usaha ini bisa berkembang pesat.
"Jangan menunggu sempurna untuk memulai, tapi mulailah agar bisa menjadi sempurna."









.jpg)


