Skip to content
  • Home
  • Contact
  • Sitemap
  • Bisnis
  • Hiburan
Cepat Cuan

Banner Jam dan Sosmed

BOEGIS FASHION STORE
  • HOME
  • USAHA RUMAHAN
    • Kuliner Rumahan
    • Kuliner Dan Catering
    • Fashion Dan Aksesoris
    • Kecantikan Dan Perawatan
    • Online Dan Digital
    • Rumah Tangga Dan Kebersihan
    • Pendidikan Dan Kreatif
    • Ternak Dan Pertanian
    • Hiburan Dan Hobi
    • Unik Dan Anti Mainstream
  • SIDE HUSTLE
    • Freelance Writing Dan Blogging
    • Desain Grafis Dan Kreatif
    • Video Dan Audio Editing
    • Social Media Dan Influencer
    • Data Dan Analisis
    • Selling Dan E-commerce
    • Coding Dan IT
    • Pendidikan Dan Les Privat
    • Game Dan Hobi
    • Side Hustle Unik
  • BISNIS ONLINE
    • Jasa Freelance
    • Affiliate Marketing
    • Jasa Digital
    • Produk Digital
    • Dropshipper
    • Payment Point Online Bank
    • Content Creator
    • Reseller
    • Pendidikan Online
    • Virtual Assistant
  • Follow Us
  • HOME
  • Kisah Sukses
  • Kisah Kegagalan
  • Modal Awal
  • Tanpa Modal
  • Bisnis Online
  • Lokasi Strategis
  • Strategi Bisnis

Banner Jam dan Sosmed

TOMMACCA

Rahasia Resep Masakan

Rahasia Resep Masakan

Label Resep Masakan

  • Resep Dimsum
  • Resep Gorengan
  • Resep Keripik
  • Resep Roti & Kue Basah

Label 2 Bisnis

Rahasia Resep Masakan

Label Bisnis

  • Bisnis Fashion
  • Bisnis Kekinian
  • Bisnis Kuliner
  • Bisnis Minuman
  • Bisnis Modal Kecil
  • Bisnis Online
  • Bisnis Rumahan
  • Bisnis Sampingan
  • Bisnis UMKM

KERJA ONLINE

Wordpress
banner

Konspirasi di Balik Gagalnya Usaha Ternak dan Pertanian Kecil di Indonesia, Siapa yang Bermain?


Usaha ternak dan pertanian kecil di Indonesia semakin sulit bertahan. Petani gurem yang hanya mengelola lahan kurang dari 0,5 hektare mencapai 17,2 juta orang, atau lebih dari 60% dari total petani di Indonesia. Di sisi lain, industri pakan ternak dikuasai oleh perusahaan raksasa seperti PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (32% pangsa pasar nasional) dan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Dengan dominasi semacam ini, harga pakan dan benih tak lagi ditentukan oleh petani dan peternak kecil, melainkan oleh segelintir korporasi besar.

Sementara itu, harga pupuk terus melambung, luas panen padi menurun 2,45% pada 2023, dan kebijakan impor sering kali merugikan petani lokal. Ini bukan sekadar persoalan mekanisme pasar, tetapi ada pola yang terus berulang: setiap kali usaha kecil mulai berkembang, ada kekuatan besar yang menarik rem. Apakah ini murni kegagalan petani dan peternak kecil dalam beradaptasi, atau ada yang sengaja menjaga mereka tetap terpinggirkan?

1. Indonesia: Negara Agraris yang Menekan Petani dan Peternaknya Sendiri?

Indonesia selalu disebut sebagai negara agraris, tetapi ironi terjadi di lapangan. Petani dan peternak kecil justru menjadi kelompok yang paling rentan secara ekonomi.

Laporan dari Sensus Pertanian 2023 menunjukkan bahwa jumlah petani di Indonesia yang memiliki lahan sempit terus meningkat. Sebagian besar dari mereka kesulitan mendapatkan akses ke pupuk bersubsidi yang makin langka, sementara pupuk nonsubsidi dijual dengan harga tinggi.

Dalam industri peternakan, situasinya tak jauh berbeda. Harga pakan yang melonjak membuat biaya produksi meningkat. Padahal, industri ini dikendalikan oleh beberapa perusahaan besar. Tanpa pilihan lain, peternak kecil terpaksa membeli pakan dengan harga yang terus naik.

Impor juga semakin mengancam kelangsungan usaha lokal:

  • Daging ayam dari Brasil masuk dengan harga lebih murah dibanding produksi lokal.

  • Gula impor membanjiri pasar, membuat petani tebu kesulitan menjual hasil panennya.

  • Bawang putih hampir 95% berasal dari impor, padahal Indonesia punya lahan subur untuk menanamnya.

Setiap kali petani dan peternak mulai menikmati sedikit keuntungan, gelombang impor seakan menjadi senjata untuk menekan harga kembali ke titik kritis.

2. Siapa yang Sebenarnya Mengendalikan Industri Pertanian dan Peternakan di Indonesia?

Di balik semua masalah ini, ada segelintir pemain yang mendominasi sektor ini, mulai dari penguasaan pakan ternak, benih, hingga distribusi hasil pertanian dan peternakan.

  • Perusahaan Raksasa Pakan Ternak

    • PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk menguasai 32% pasar pakan nasional.

    • PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk juga memiliki dominasi kuat dalam industri ini.

    • Dengan kendali sebesar ini, harga pakan ternak bisa naik kapan saja, sementara peternak kecil tidak punya pilihan lain selain tetap membeli.

  • Benih yang Dikendalikan Korporasi

    • Sebagian besar benih unggul di Indonesia berasal dari perusahaan besar, termasuk yang berafiliasi dengan korporasi asing.

    • Petani kecil sulit mendapatkan benih berkualitas kecuali mereka membelinya dengan harga tinggi.

  • Pedagang Besar dan Rantai Distribusi

    • Harga hasil panen petani sering kali jatuh bukan karena kualitas buruk, tetapi karena permainan pedagang besar yang mengendalikan distribusi.

    • Ketika panen raya, harga anjlok, tetapi harga di pasar tetap tinggi karena tengkulak besar menimbun stok dan menjualnya kembali saat harga naik.

3. Mengapa Impor Selalu Menjadi Senjata untuk Mematikan Usaha Kecil?

Setiap kali petani dan peternak kecil mulai merasakan keuntungan, impor selalu dijadikan alat untuk menekan harga mereka.

  • Daging sapi impor dari Brasil dan Australia lebih murah dibanding daging lokal, menghancurkan usaha peternak dalam negeri.

  • Beras impor sering kali masuk saat panen raya, menyebabkan harga gabah petani anjlok.

  • Petani bawang putih hampir tak punya peluang bersaing karena 95% pasokan nasional berasal dari impor.

Menurut laporan dari WTO (World Trade Organization), banyak negara maju yang memberikan subsidi besar kepada petani mereka sehingga mereka bisa mengekspor produk pertanian dengan harga sangat murah. Sebaliknya, di Indonesia, petani kecil justru kesulitan mendapatkan dukungan yang cukup dari pemerintah.

4. Adakah Jalan Keluar bagi Petani dan Peternak Kecil di Indonesia?

Jika tidak ada perubahan signifikan, petani dan peternak kecil akan terus berada dalam tekanan dan akhirnya lenyap. Namun, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk melawan dominasi ini.

  1. Membangun Koperasi yang Kuat

    • Petani dan peternak kecil harus berhenti bekerja sendiri-sendiri. Dengan membentuk koperasi atau kelompok tani yang solid, mereka bisa membeli bahan baku dengan harga lebih murah dan memiliki daya tawar lebih tinggi.

  2. Produksi Pakan dan Benih Mandiri

    • Ketergantungan pada pakan dan benih dari perusahaan besar harus dikurangi. Petani dan peternak bisa mulai mengembangkan alternatif pakan sendiri dan membudidayakan benih lokal.

  3. Memanfaatkan Digitalisasi untuk Menjangkau Pasar Langsung

    • Penjualan langsung ke konsumen melalui media sosial atau marketplace bisa memangkas ketergantungan pada tengkulak dan pedagang besar.

  4. Mendorong Perubahan Kebijakan Publik

    • Petani dan peternak kecil harus bersuara lebih lantang dalam memperjuangkan kebijakan yang berpihak pada mereka, bukan hanya menerima keadaan.

Kesimpulan: Akankah Petani dan Peternak Kecil Selalu Kalah?

Kenyataannya, sistem yang ada saat ini lebih menguntungkan segelintir pemain besar. Jika tidak ada perubahan signifikan, usaha kecil akan terus menjadi korban permainan harga, regulasi yang tidak adil, dan dominasi korporasi besar.

Namun, bukan berarti tidak ada harapan. Jika petani dan peternak kecil mulai bergerak bersama, membangun strategi yang lebih cerdas, dan melawan dominasi dengan inovasi, ada peluang untuk bertahan—bahkan menang.

Pertanyaannya sekarang: Akankah kita tetap diam dan menerima keadaan, atau sudah saatnya melawan dan merebut kembali kendali atas pertanian dan peternakan kita sendiri?

Baca Juga
Info Blog :
Blog ini hadir untuk memberikan inspirasi bisnis terbaru dan analisis ekonomi dengan gaya penulisan ringan. Mulai dari ide sederhana hingga strategi besar, semua bisa kamu temukan di sini. Cocok untuk pemula maupun pebisnis berpengalaman yang ingin terus berkembang dan menemukan peluang baru yang belum banyak diketahui.
Simpan Link dan Bagikan :
Penting : Agar anda dapat kembali mengakses web/blog ini dikemudian hari, maka silahkan bagikan artikel ini ke Media sosial anda.
Komentar Facebook :
Artikel Terbaik bisnis pertanian bisnis ternak harga pakan ternak harga pupuk pertanian mafia pangan petani kecil peternak kecil Ternak dan Pertanian usaha pertanian usaha ternak
Artikel Terbaru Artikel Lainnya Beranda

Recent Post dan Search

BERITA HACKERS


POPULER HARI INI

Recent Post

Artikel Populer
Artikel Terbaik

Daftar Usaha

Rekomendasi Usaha
+Usaha Jualan Gorengan
+Usaha Jualan Keripik
+Usaha Jualan Dimsum
+Usaha Jualan Roti dan Kue Basah
+Usaha Jualan Es Kopi Susu

Judul Follow Me

Follow Me :

Follow Me :

Tentang Blog

Tentang Blog

Blog ini membahas ide bisnis, peluang usaha, dan analisis ekonomi dari sudut pandang yang tidak biasa. Artikel ditulis sederhana, kritis, mudah dipahami, dan bisa langsung diterapkan. Cocok untuk pemula hingga pelaku bisnis berpengalaman yang ingin menemukan peluang baru dan menantang pola pikir umum.

Dapat kami pastikan anda akan semakin cerdas setelah membaca artikel kami. Karena kami mengasah Otak dan Pola Pikir anda untuk berkembang dan semakin maju kedepannya...

Kebijakan Konten

Kebijakan Konten

Dilarang keras menerbitkan artikel tentang perjudian, konten pornography dan hal-hal yang memicu sara. Jika ditemukan konten yang dianggap melanggar ketentuan pembina blog, maka blog akan ditutup secara permanen.

Blog ini berada dibawah binaan :

Andi Akbar Muzfa, SH.

Pimpinan Advokat Kantor Hukum ABR & Partners
Ketua Blogger Nusantara

Penulis Blog

Penulis Blog

Blog ini merupakan Blog Generasi Pertama yang diremajakan beberapa admin dari kalangan Mahasiswa diantaranya :
  • Fakultas Ekonomi
  • Fakultas Ilmu Administrasi
  • Fakultas Ilmu Komputer
  • Fakultas Hukum
  • Fakultas Psikologi
Kami semua memiliki prinsip yang sama yaitu "ilmu yang tidak diamalkan bagaikan pohon yang tak berbuah"

Profil Admin Blog

Profil Admin

Admin : Sri Rahayu, SE.
Profesi : Wirausaha.
Kota asal : Makassar, Sulawesi Selatan.
Alamat saat ini : Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Terimakasih telah mengunjungi Blog kami yang sederhana ini dan semoga bermanfaat, jangan lupa Follow me on :

Facebook  Twitter  Instagram Linkedin Path
Copyright © Cepat Cuan | Theme by Anonymous Indonesia | Distributed By Andi AM - Update 270225. All Right Reserved
Blogger Academia Blog ini terdaftar sebagai Alumni Blogger Academia tahun 2016 dengan Nomor Induk Blogger NIB: 016883776, dan dinyatakan Lulus sebagai salahsatu dari 100 Web/Blog Terbaik Blogger Academia tahun 2016.

Mohon laporkan jika terjadi penyalahgunaan Blog dan atau terdapat pelanggaran terhadap konten/artikel yang terindikasi memuat unsur Pornografi, Perjudian dan Hal-hal berbau Sara.

Hormat kami,

Andi Akbar Muzfa, SH
Ketua Blogger Academia
Pimpinan Advokat dan Konsultan Hukum ABR & Partners
>> Laporkan Artikel Kebijakan Konten