Skip to content
  • Home
  • Contact
  • Sitemap
  • Bisnis
  • Hiburan
Cepat Cuan

Banner Jam dan Sosmed

BOEGIS FASHION STORE
  • HOME
  • USAHA RUMAHAN
    • Kuliner Rumahan
    • Kuliner Dan Catering
    • Fashion Dan Aksesoris
    • Kecantikan Dan Perawatan
    • Online Dan Digital
    • Rumah Tangga Dan Kebersihan
    • Pendidikan Dan Kreatif
    • Ternak Dan Pertanian
    • Hiburan Dan Hobi
    • Unik Dan Anti Mainstream
  • SIDE HUSTLE
    • Freelance Writing Dan Blogging
    • Desain Grafis Dan Kreatif
    • Video Dan Audio Editing
    • Social Media Dan Influencer
    • Data Dan Analisis
    • Selling Dan E-commerce
    • Coding Dan IT
    • Pendidikan Dan Les Privat
    • Game Dan Hobi
    • Side Hustle Unik
  • BISNIS ONLINE
    • Jasa Freelance
    • Affiliate Marketing
    • Jasa Digital
    • Produk Digital
    • Dropshipper
    • Payment Point Online Bank
    • Content Creator
    • Reseller
    • Pendidikan Online
    • Virtual Assistant
  • Follow Us
  • HOME
  • Kisah Sukses
  • Kisah Kegagalan
  • Modal Awal
  • Tanpa Modal
  • Bisnis Online
  • Lokasi Strategis
  • Strategi Bisnis

Banner Jam dan Sosmed

TOMMACCA

Rahasia Resep Masakan

Rahasia Resep Masakan

Label Resep Masakan

  • Resep Dimsum
  • Resep Gorengan
  • Resep Keripik
  • Resep Roti & Kue Basah

Label 2 Bisnis

Rahasia Resep Masakan

Label Bisnis

  • Bisnis Fashion
  • Bisnis Kekinian
  • Bisnis Kuliner
  • Bisnis Minuman
  • Bisnis Modal Kecil
  • Bisnis Online
  • Bisnis Rumahan
  • Bisnis Sampingan
  • Bisnis UMKM

KERJA ONLINE

Wordpress
banner

Benarkah 90% Pekerja di Industri Fashion dan Aksesori Mendapat Upah di Bawah Standar Kelayakan?


Industri fashion dan aksesori adalah salah satu sektor terbesar di dunia, dengan nilai pasar global yang mencapai ribuan triliun rupiah setiap tahunnya. Namun, di balik kilauan industri ini, ada realitas pahit yang jarang dibahas: kesejahteraan para pekerja yang terlibat dalam produksi pakaian, sepatu, tas, perhiasan, hingga aksesoris fesyen lainnya.

Sebuah laporan dari Global Wage Report dan Fashion Transparency Index mengungkapkan bahwa mayoritas pekerja di industri ini mendapatkan upah jauh di bawah standar kelayakan. Bahkan, di beberapa negara berkembang, seperti Indonesia, Bangladesh, Vietnam, dan India, para buruh garmen hanya memperoleh gaji yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.

Namun, apakah benar hingga 90% pekerja di industri ini mendapatkan upah di bawah standar kelayakan? Untuk menjawabnya, kita perlu melihat berbagai data, laporan penelitian, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi ketenagakerjaan di sektor ini.

Fakta dan Data Upah Pekerja di Industri Fashion dan Aksesori

Berikut beberapa fakta mengejutkan yang menggambarkan kondisi upah pekerja industri fashion dan aksesori:

  1. Laporan Fashion Transparency Index 2023 menunjukkan bahwa 96% perusahaan fashion global tidak mengungkapkan data tentang berapa banyak pekerja dalam rantai pasokan mereka yang menerima upah layak. Ini berarti ada kemungkinan besar sebagian besar pekerja dibayar di bawah standar.

  2. ILO (International Labour Organization) mencatat bahwa upah minimum rata-rata buruh garmen di Indonesia hanya berkisar Rp2,5 juta – Rp4,9 juta per bulan, tergantung wilayah, sementara standar kelayakan hidup di beberapa kota besar bisa mencapai Rp6 juta – Rp8 juta per bulan.

  3. Sebuah studi dari Clean Clothes Campaign mengungkapkan bahwa di Asia, hanya 1% pekerja industri fashion yang menerima upah layak. Ini berarti bahwa 99% pekerja garmen di kawasan ini bekerja dengan penghasilan yang tidak mencukupi kebutuhan dasar mereka.

  4. Di pabrik-pabrik pemasok produk fashion, pekerja sering kali harus bekerja lebih dari 10-12 jam sehari dengan sistem lembur paksa hanya untuk mendapatkan penghasilan yang sedikit lebih tinggi. Bahkan dalam beberapa kasus, mereka tidak mendapatkan tambahan upah lembur yang sesuai aturan.

  5. Di Indonesia, banyak UMKM di sektor fashion dan aksesori juga menghadapi tantangan yang sama. Banyak pekerja konveksi, pengrajin tas, sepatu, dan aksesori handmade yang hanya mendapatkan bayaran Rp50.000 – Rp100.000 per hari, jauh dari standar kelayakan.

Mengapa Upah Pekerja Fashion dan Aksesori Sangat Rendah?

Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan rendahnya upah di industri ini:

1. Tekanan Harga dari Merek Besar

Merek-merek fashion global menekan pemasok mereka untuk menekan harga serendah mungkin. Akibatnya, pabrik-pabrik dan produsen aksesori harus memangkas biaya produksi, yang pada akhirnya berdampak pada gaji pekerja.

2. Sistem Outsourcing dan Subkontrak

Banyak merek besar tidak memproduksi barang mereka sendiri, melainkan mengandalkan ribuan pabrik subkontrak. Sistem ini membuat rantai pasokan menjadi tidak transparan, sehingga standar ketenagakerjaan sering diabaikan.

3. Kurangnya Regulasi dan Pengawasan

Di beberapa negara berkembang, regulasi tentang upah layak masih lemah atau tidak ditegakkan dengan baik. Bahkan, dalam banyak kasus, buruh garmen yang mencoba menuntut hak mereka sering menghadapi ancaman PHK.

4. Persaingan Ketat di Industri Fashion Cepat (Fast Fashion)

Model bisnis fast fashion menuntut produksi dalam jumlah besar dengan harga yang sangat murah. Hal ini hanya bisa dicapai dengan cara menekan upah buruh hingga batas paling minimum.

5. Kurangnya Kesadaran Konsumen

Banyak konsumen yang tidak menyadari bahwa produk fashion dan aksesori murah yang mereka beli bisa jadi berasal dari sistem kerja yang tidak adil. Jika lebih banyak orang memahami realitas ini, mereka bisa menekan perusahaan untuk lebih transparan dalam praktik bisnisnya.

Dampak Upah Rendah bagi Pekerja

Upah rendah dalam industri fashion dan aksesori memiliki dampak luas bagi kehidupan pekerja, antara lain:

  • Hidup dalam Kemiskinan: Pekerja sulit mencukupi kebutuhan dasar seperti makanan bergizi, tempat tinggal layak, dan pendidikan bagi anak-anak mereka.

  • Beban Kerja Berlebih: Karena gaji kecil, banyak buruh garmen terpaksa bekerja lembur setiap hari hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup.

  • Kesehatan Buruk: Pekerja sering kali tidak memiliki akses ke layanan kesehatan yang layak karena keterbatasan penghasilan.

  • Tidak Ada Jaminan Sosial: Banyak pekerja di industri ini tidak memiliki jaminan sosial atau perlindungan tenaga kerja yang memadai.

Bagaimana Solusi untuk Masalah Ini?

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan tindakan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, perusahaan, dan konsumen.

1. Perusahaan Harus Menerapkan Upah Layak

Merek fashion besar dan produsen aksesori harus lebih transparan dalam rantai pasokan mereka dan berkomitmen membayar pekerja dengan upah yang layak.

2. Pemerintah Harus Memperketat Regulasi

Pemerintah perlu memastikan bahwa perusahaan di industri fashion dan aksesori mengikuti standar ketenagakerjaan yang adil dan menindak pelanggaran dengan tegas.

3. Konsumen Harus Lebih Peduli

Kesadaran konsumen bisa menjadi kekuatan besar dalam menekan industri fashion untuk lebih etis. Dengan memilih merek yang transparan dan bertanggung jawab, kita bisa membantu mengubah sistem.

4. Dukungan terhadap UMKM Lokal

UMKM di sektor fashion dan aksesori sering kali berjuang melawan dominasi merek besar. Dengan mendukung produk lokal yang menerapkan praktik bisnis berkelanjutan, kita bisa membantu menciptakan industri yang lebih adil.

Kesimpulan

Berdasarkan data dan analisis di atas, sangat mungkin bahwa mayoritas pekerja di industri fashion dan aksesori memang menerima upah di bawah standar kelayakan, meskipun angka pastinya mungkin bervariasi tergantung wilayah dan perusahaan.

Namun, fakta bahwa 99% pekerja garmen di Asia menerima upah yang tidak cukup untuk hidup layak adalah realitas yang tidak bisa diabaikan. Ini membuktikan bahwa industri fashion masih jauh dari kata adil bagi para pekerjanya.

Sebagai konsumen, kita memiliki peran penting dalam mendorong perubahan. Dengan lebih selektif dalam memilih produk, mendukung merek yang bertanggung jawab, serta menuntut transparansi dari perusahaan fashion dan aksesori, kita bisa berkontribusi dalam menciptakan industri yang lebih beretika dan berkeadilan bagi semua.

Apakah Anda masih menganggap harga murah dalam fashion tidak memiliki konsekuensi?

Baca Juga
Info Blog :
Blog ini hadir untuk memberikan inspirasi bisnis terbaru dan analisis ekonomi dengan gaya penulisan ringan. Mulai dari ide sederhana hingga strategi besar, semua bisa kamu temukan di sini. Cocok untuk pemula maupun pebisnis berpengalaman yang ingin terus berkembang dan menemukan peluang baru yang belum banyak diketahui.
Simpan Link dan Bagikan :
Penting : Agar anda dapat kembali mengakses web/blog ini dikemudian hari, maka silahkan bagikan artikel ini ke Media sosial anda.
Komentar Facebook :
aksesori Artikel Terbaik eksploitasi buruh fashion Fashion dan Aksesoris Fast fashion industri fashion ketidakadilan industri pekerja garmen upah layak upah pekerja
Artikel Terbaru Artikel Lainnya Beranda

Recent Post dan Search

BERITA HACKERS


POPULER HARI INI

Recent Post

Artikel Populer
Artikel Terbaik

Daftar Usaha

Rekomendasi Usaha
+Usaha Jualan Gorengan
+Usaha Jualan Keripik
+Usaha Jualan Dimsum
+Usaha Jualan Roti dan Kue Basah
+Usaha Jualan Es Kopi Susu

Judul Follow Me

Follow Me :

Follow Me :

Tentang Blog

Tentang Blog

Blog ini membahas ide bisnis, peluang usaha, dan analisis ekonomi dari sudut pandang yang tidak biasa. Artikel ditulis sederhana, kritis, mudah dipahami, dan bisa langsung diterapkan. Cocok untuk pemula hingga pelaku bisnis berpengalaman yang ingin menemukan peluang baru dan menantang pola pikir umum.

Dapat kami pastikan anda akan semakin cerdas setelah membaca artikel kami. Karena kami mengasah Otak dan Pola Pikir anda untuk berkembang dan semakin maju kedepannya...

Kebijakan Konten

Kebijakan Konten

Dilarang keras menerbitkan artikel tentang perjudian, konten pornography dan hal-hal yang memicu sara. Jika ditemukan konten yang dianggap melanggar ketentuan pembina blog, maka blog akan ditutup secara permanen.

Blog ini berada dibawah binaan :

Andi Akbar Muzfa, SH.

Pimpinan Advokat Kantor Hukum ABR & Partners
Ketua Blogger Nusantara

Penulis Blog

Penulis Blog

Blog ini merupakan Blog Generasi Pertama yang diremajakan beberapa admin dari kalangan Mahasiswa diantaranya :
  • Fakultas Ekonomi
  • Fakultas Ilmu Administrasi
  • Fakultas Ilmu Komputer
  • Fakultas Hukum
  • Fakultas Psikologi
Kami semua memiliki prinsip yang sama yaitu "ilmu yang tidak diamalkan bagaikan pohon yang tak berbuah"

Profil Admin Blog

Profil Admin

Admin : Sri Rahayu, SE.
Profesi : Wirausaha.
Kota asal : Makassar, Sulawesi Selatan.
Alamat saat ini : Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Terimakasih telah mengunjungi Blog kami yang sederhana ini dan semoga bermanfaat, jangan lupa Follow me on :

Facebook  Twitter  Instagram Linkedin Path
Copyright © Cepat Cuan | Theme by Anonymous Indonesia | Distributed By Andi AM - Update 270225. All Right Reserved
Blogger Academia Blog ini terdaftar sebagai Alumni Blogger Academia tahun 2016 dengan Nomor Induk Blogger NIB: 016883776, dan dinyatakan Lulus sebagai salahsatu dari 100 Web/Blog Terbaik Blogger Academia tahun 2016.

Mohon laporkan jika terjadi penyalahgunaan Blog dan atau terdapat pelanggaran terhadap konten/artikel yang terindikasi memuat unsur Pornografi, Perjudian dan Hal-hal berbau Sara.

Hormat kami,

Andi Akbar Muzfa, SH
Ketua Blogger Academia
Pimpinan Advokat dan Konsultan Hukum ABR & Partners
>> Laporkan Artikel Kebijakan Konten