Industri rumah tangga dan alat kebersihan di Indonesia telah mengalami pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pandemi COVID-19 meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan, mendorong permintaan produk dan layanan kebersihan. Berikut delapan tren yang diprediksi akan berkembang pesat dalam lima tahun ke depan:
1. Produk Kebersihan Ramah Lingkungan
Kesadaran konsumen terhadap isu lingkungan mendorong permintaan produk kebersihan yang eco-friendly. Produk ramah lingkungan bukan hanya tren, tapi saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi banyak konsumen di Indonesia. sribu.com
Produsen yang menawarkan produk dengan kemasan isi ulang dan bahan biodegradable cenderung lebih diminati.
2. Layanan Kebersihan Berbasis Aplikasi
Digitalisasi mempermudah akses masyarakat terhadap layanan kebersihan. Jasa cleaning service berbasis aplikasi memungkinkan pelanggan memesan layanan dengan mudah dan fleksibel. Peluang bisnis ini semakin besar seiring dengan gaya hidup urban yang sibuk.
3. Alat Kebersihan Otomatis dan Pintar
Teknologi yang semakin maju telah memberikan alternatif baru bagi masyarakat untuk menjaga kebersihan rumah dengan lebih mudah dan otomatis. Perangkat pintar seperti vacuum robot dan alat pembersih otomatis lainnya kini menjadi pilihan populer di kalangan masyarakat perkotaan. suara.com
Inovasi ini menawarkan efisiensi dan kemudahan dalam menjaga kebersihan rumah tangga.
4. Produk Kebersihan Tangan dan Sanitasi
Pandemi meningkatkan permintaan produk kebersihan tangan. Pasar untuk produk dan layanan kebersihan tangan diproyeksikan akan tumbuh hingga $3 miliar pada tahun 2025. unicef.org
Peluang bisnis ini mencakup produksi hand sanitizer, sabun cuci tangan, dan stasiun cuci tangan portabel.
5. Sistem Isi Ulang (Refill) Produk Kebersihan
Untuk mengurangi sampah plastik, sistem isi ulang menjadi model bisnis yang menjanjikan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengajak produsen menjadikan sistem isi ulang sebagai model bisnis. antaranews.com
Gaya hidup belanja dengan model 'refill' dari sisi ekonomi pasti lebih murah. Ketika wadah dihilangkan pasti hemat. Dari sisi lingkungan, 'refill' ini tidak menghasilkan sampah karena konsumen membawa wadah dari rumah.
6. Edukasi dan Program Berkelanjutan
Edukasi terkait pengelolaan sampah dan pemanfaatan barang bekas menjadi tren penting. Program seperti #PilahSampahLebihMudah yang didukung oleh MR.DIY mengajak pelaku UMKM dan masyarakat menjalankan program berkelanjutan. corporate-id.mrdiy.com
Inisiatif ini meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang baik.
7. Ekspansi Pasar Alat Kebersihan Lokal ke Mancanegara
Produk alat rumah tangga Indonesia berhasil mencetak transaksi potensial sebesar USD 3,04 juta atau sekitar Rp47,02 miliar di pameran The Inspired Home Show (IHS) di AS. pressrelease.kontan.co.id
Ini menunjukkan bahwa produk lokal memiliki daya saing di pasar internasional, membuka peluang ekspor yang menjanjikan.
8. Pertumbuhan Industri Alat Kebersihan
Industri alat kebersihan menunjukkan pertumbuhan positif di tengah pandemi COVID-19. Permintaan meningkat seiring dengan kesadaran masyarakat akan menjaga kebersihan sebagai upaya preventif dari penyebaran virus. news.republika.co.id
Pertumbuhan ini menciptakan peluang bagi produsen dan distributor alat kebersihan untuk memperluas bisnis mereka.
Kesimpulan
Tren-tren di atas menunjukkan bahwa bisnis rumah tangga dan alat kebersihan di Indonesia memiliki prospek cerah dalam lima tahun ke depan. Inovasi, adaptasi teknologi, dan kesadaran lingkungan menjadi kunci sukses dalam industri ini. Bagi Anda yang tertarik terjun ke bisnis ini, memahami tren dan kebutuhan pasar adalah langkah awal yang penting.
Apakah Anda tertarik memulai bisnis di sektor ini? Atau mungkin Anda sudah memiliki pengalaman terkait? Bagikan pendapat dan pengalaman Anda di kolom komentar di bawah ini!









.jpg)


